ORAL TRUS
Sebagian besar bayi baru lahir
dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami
keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap
beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya
belum terbentuk sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
Berdasarkan lokasinya, sariawan pada
anak, baik itu bayi maupun balita, lebih sering terjadi pada bibir, lidah, pipi
bagian dalam (mukosa), dan tenggorokan. Jarang sekali terjadi sariawan di gusi.
Munculnya pun hanya satu, paling banyak dua. Tidak pernah berjejer seperti yang
terjadi pada orang dewasa.
Ada beberapa jenis sariawan yang
kerap terjadi pada anak. Di antaranya stomatitis apthosa, yaitu sariawan karena
trauma, misalnya tergigit atau terkena sikat gigi sehingga luka atau lecet.
Lalu, sariawan oral thrush/moniliasis, yang disebabkan jamur candida albican.
Biasanya sariawan ini banyak dijumpai di lidah. Ada pula stomatitis herpetik
yang disebabkan virus herpes simplek. Sariawan jenis ini berlokasi di bagian
belakang tenggorokan.
Pengertian :
Oral Thrush adalah kandidiasis
selaput, lendir mulut, biasanya mukosa dan lidah, dan kadang-kadang palatum,
gusi serta lantai mulut. Penyakit ini ditandai dengan plak-plak putih dari
bahan lembut menyerupai gumpalan susu yang dapat dikelupas, yang meninggalkan
permukaan perdarahan mentah.
Penyakit ini biasanya menyerang bayi
yang sakit atau lemah, individu dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan
tanggap imun lemah, serta kurang sering, pasien yang telah menjalani pengobatan
dengan antibiotik. Trush (suatu infeksi jamur di mulut) disertai luka di mulut
dan peradangan gusi, bisa merupakan pertanda awal dari adanya gangguan sistem
kekebalan.
Etiologi
Pada umumnya oral thrush disebabkan
oleh jamur candida albicans yang ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi
selama persalinan(saat bayi baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan
puting susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak benar. Oral thrush
pada bayi terjadi 7-10 hari setelah persalinan. Jamur candida albicans bersifat
saprofit sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun atau pada pengguna
antibiotika yang lama dapat terjadi pertumbuhan jamur ini secara cepat dan
dapat menimbulkan infeksi berupa oral thrush dan diare, sehingga apabila
penggunaan antibiotik tertentu pada usia dibawah 1 tahun akan mengakibatkan
sariawan atau oral thrush yang menetap.
Candida albicans tahan terhadap
hampir semua antibiotika yang biasa dipergunakan dan dapat berkembang sewaktu
mikroorganisme lain tertekan.Oral thrush juga dapat terjadi karena bakteri di
dalam mulut karena kurang menjaga kebersihan di mulut. Lesi-lesi mulut
mempunyai konsistensi yang lunak, menonjol, bercak-bercak keputihan yang
menutupi daerah-daerah yang kecil atau luas pada mukosa mulut, bercak bercak
dapat dihapus dan meninggalkan permukaan daging yang berdarah.
Keadaan ini didukung oleh abrasi
mulut, kurangnya kebersihan mulut, superinfeksi setelah terapi antibiotika,
malnutrisi, cacat imunologi, dan hipoparatiroidisme. Infeksi berat dapat
menyebar menuruni esophagus.
Tanda Dan Gejala
Pada bayi, gejala sariawan berupa
suhu badan meninggi hingga 40 derajat Celcius, mengeluarkan air liur lebih dari
biasa, rewel, tak mau makan atau makanan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan
ASI, dan gelisah terus. Biasanya disertai dengan bau mulut yang kurang sedap,
akibat kuman atau jamur. Sedangkan pada balita, kadang suhu yang naik tak
terlalu tinggi dan nafsu makannya berkurang.
Tanda
Bentuk sariawan akan terlihat
seperti vesikel atau bulatan kecil. Warnanya putih atau kekuningan. Mula-mula
berdiameter 1-3 mm. Kemudian berkembang berbentuk selaput. Jika selaputnya
mengikis, maka akan terlihat berbentuk seperti lubang/ulkus. Besarnya sariawan
tetap, tidak membesar, melebar, atau menjalar seperti halnya bisul.
Biasanya pemunculan vesikel ini
bersamaan dengan timbulnya panas.
Adakalanya vesikel baru muncul 1-2 hari setelah panas. Kadang malah tanpa disertai panas, jika vesikel yang muncul cuma satu. Yang membuat panas umumnya sariawan karena jamur candida atau virus herpes.
Adakalanya vesikel baru muncul 1-2 hari setelah panas. Kadang malah tanpa disertai panas, jika vesikel yang muncul cuma satu. Yang membuat panas umumnya sariawan karena jamur candida atau virus herpes.
Sebetulnya sariawan bisa sembuh
sendiri seperti sariawan herpetik. Namun sariawan karena jamur harus diobati
dengan obat anti-jamur. Biasanya memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu.
Jika sariawan tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang tak sampai menyebar
ke seluruh tubuh, paling hanya di sekitar mulut. Tetapi, sangat memungkinkan
terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah.
Gejala
Gejala yang mudah dikenali, adalah
lidah yang menjadi agak licin, berwarna kemerah-merahan, timbul luka dibagian
bawah dan pinggir atau pada belahan bagian tengah lidah. Pada pipi bagian dalam
tampak bintik-bintik putih, terkadang terdapat benjolan kecil yang dapat pecah
sehingga mulut terasa perih.
Secara keseluruhan Gejala oraltrush
yaitu :
1.
Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang
sulit dihilangkan.
2.
Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu
3.
Mukosa mulut mengelupas
4.
Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut
sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan
kemudian berdarah.
5.
Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi
berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama
hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
6.
gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40
derajat Celcius
7.
Tak mau makan atau makan dimuntahkan, tak mau susu botol
bahkan ASI, dan gelisah terus
8.
Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya.
Secara psikis, dia akan rewel
Komplikasi :
Apabila oral thrush tidak segera
ditangani atau diobati maka akan menebabkan kesukaran minum(menghisap puting
susu atau dot) sehingga akan berakibat bayi kekurangan makanan.Oral thrush
tersebut dapat mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan dan menimbulkan
infeksi usus yang bila dibiarkan dan tidak diobati maka bayi akan terserang
diare.
Diare juga dapat terjadi apabila
masukan susu kurang pada waktu yang lama
Penatalaksanaan
Terdiri dari 2 cara :
1) Medik /pengobatan
Memberikan obat anti jamur, misalnya : a. Miconazol : mengandung miconazole
25 mg per ml, dalam gel bebas gula. Gel miconazole dapat diberikan ke lesi
setelah makan. b.Nystatin : tiap pastille mengandung 100.000 unit nistatin.
Satu pastille harus dihisap perlahan-lahan 4 kali sehari selama 7-14 hari.
Pastille lebih enak daripada sediaan nistatin lain. Nistatin ini mengandung
gula.
2) Keperawatan
Masalah dari oral thrush pada bayi
adalah bayi akan sukar minum dan risiko terjadi diare. Upaya agar oral thrush tidak
terjadi pada bayi adalah mencuci bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh
dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus)
sebelum dipakai.
Apabila di bangsal bayi rumah sakit,
botol dan dot dapat disterilkan dengan autoclaff dan hendaknya setiap bayi
menggunakan dot satu-satu atau sendiri-sendiri tetapi apabila tidak
memungkinkan atau tidak cukup tersedia hendaknya setelah dipakai dot dicuci
bersih dan disimpan kering, nanti ketika akan dipakai seduh dengan air mendidih.
Bayi lebih baik jangan diberikan dot
kempong karena selain dapat menyebabkan oral thrush juga dapat mempengaruhi
bentuk rahang.Jika bayi menetek atau menyusu ibunya, untuk menghindari oral
thrush sebelum menyusu sebaiknya puting susu ibu dibersihkan terlebih dahulu
atau ibu hendaknya selalu menjaga kebersihan dirinya.Adanya sisa susu dalam
mulut bayi setelah minum juga dapat menjadi penyebab terjadinya oral thrush
jika kebetulan ada bakteri di dalam mulut.
Untuk menghindari kejadian tersebut,
setiap bayi jika selesai minum susu berikan 1-2 sendok teh air matang untuk
membilas sisa susu yang terdapat pada mulut tersebut.Apabila oral thrush sudah
terjadi pada anak dan sudah diberikan obat, selain menjaga kebersihan mulut
berikanlah makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi frekuensinya
sering dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar sering
minum.Oral thrush dapat dicegah dengan selalu menjaga kebersihan mulut dan
sering-seringlah minum apalagi sehabis makan.
Sariawan dapat sembuh dengan
sendirinya, kecuali sariawan akibat jamur yang harus diobati dengan obat
antijamur. Masa penyembuhan relatif lama, yaitu seminggu. Jika tak segera
diobati, dapat berkelanjutan meski hanya menyebar di sekitar mulut saja. Tapi
jamur yang tertelan dan melewati pembuluh darah, juga bisa menyebabkan diare.
Saat sariawan, biasanya si kecil
enggan makan atau minum. Berikut kiat untuk membantunya mendapatkan asupan yang
dibutuhkan:
·
Suapi makannya dengan menggunakan sendok secara
perlahan-lahan. Usahakan minum menggunakan sedotan dan gelas, untuk menghindari
kontak langsung dengan sariawan serta tak menimbulkan gesekan dan trauma lebih
lanjut.
·
Berikan makanan yang bertekstur lembut dan cair, pada
intinya yang mudah ditelan dan disuapi. Hindari makanan yang terlalu panas atau
terlalu dingin, agar tidak menambah luka.
·
Makanan yang banyak mengandung vitamin C dan B serta zat
besi, dapat memercepat proses penyembuhan. Misalnya buah-buahan dan sayuran
hijau. Kekurangan vitamin C dapat memudahkan si kecil mengalami sariawan.
·
Olesi bagian yang sariawan dengan madu.Jika telah diberi
obat, biasanya obat kumur, tetapi tak juga sembuh, kemungkinan ada penyebab
lain. Misalnya kuman yang telah bertambah, pemakaian obat dengan dosis tak
tepat, atau cara memberi makanan yang membuat sariawan si kecil kembali
mengalami trauma di lidah.
Bisa juga lantaran daya tahan tubuh
anak yang rendah. Biasanya anak yang sering sariawan, lebih banyak akibat daya
tahan tubuhnya rendah dan kebersihan mulut dan gigi yang tak terjaga.
RUAM POPOK (DIAPER RASH)
A.
DEFINISI
Ruam popok
adalah iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat. Ini bisa terjadi jika ia
popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap
keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema
Ruam popok
merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya
bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit
sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam
beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream
khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu.
Ruam popok
(diaper rash) adalah gangguan yang lazim ditemukan pada bayi. Gangguan
ini banyak mengenai bayi berumur kurang dari 15 bulan, terutama pada kisaran
usia 8 – 10 bulan
B. ANATOMI FISIOLOGI
Organ
kulit :
1)
Epidermis (Kutilkula) Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit, yang
memiliki struktur tipis dengan ketebalan sekitar 0,07 mm terdiri atas beberapa
lapisan, antara lain seperti berikut :
a) Stratum
korneum yang disebut juga lapisan zat tanduk.
Letak
lapisan ini berada paling luar dan merupakan kulit mati. Jaringan epidermis ini
disusun oleh 50 lapisan sel-sel mati, dan akan mengalami pengelupasansecara
perlahan-lahan, digantikan dengan sel telur yang baru.
b) Stratum
lusidum, yang berfungsi melakukan “pengecatan” terhadap kulit dan rambut.
Semakin
banyak melanin yang dihasilkan dari sel-sel ini, maka warna kulit akan menjadi
semakin gelap.
Jika
dikaitkan dengan hal ini apa yang terjadi pada kulit dari kedua suku tersebut?
Selain memberikan warna pada kulit, melanin ini juga berfungsi untuk melindungi
sel-sel kulit dari sinar ultraviolet matahari yang dapat membahayakan kulit.
Walaupun sebenarnya dalam jumlah yang tepat sinar ultraviolet ini bermanfaat
untuk mengubah lemaktertentu di kulit menjadi vitamin D, tetapi dalam jumlah
yang berlebihan sangat berbahaya bagi kulit. Kadang-kadang seseorang
menghindari sinar matahari di siang hari yang terik, karena ingin menghindari sinar
ultraviolet ini. Hal ini disebabkan karena ternyata sinar ultraviolet ini dapat
membuat kulit semakin hitam. Berdasarkan riset, sinar ultraviolet
dapat
merangsang pembentukan melanosit menjadi lebih banyak untuk tujuan perlindungan
terhadap kulit. Sedangkan jika kita lihat seseorang mempunyai kulit kuning
langsat, ini disebabkan orang tersebut memiliki pigmen karoten.
c) Stratum
granulosum, yang menghasilkan pigmen warna kulit, yang disebut melamin. Lapisan
ini terdiri atas sel-sel hidup dan terletak pada bagian paling bawah dari
jaringan epidermis.
d) Stratum
germinativum, sering dikatakan sebagai sel hidup karena lapisan ini merupakan
lapisan yang aktif membelah. Sel-selnya membelah ke arah luar untuk membentuk
sel-sel kulit teluar. Sel-sel yang baru terbentuk akan mendorong sel-sel yang
ada di atasnya selanjutnya sel ini juga akan didorong dari bawah oleh sel yang
lebih baru lagi. Pada saat yang sama sel-sel lapisan paling luar mengelupas dan
gugur.
2) Jaringan dermis
memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang terdiri atas banyak
lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu sekitar 2,5 mm.
Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur, yang
terdiri atas kolagen, yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar 30% dari
protein tubuh. Kolagen akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan
bertambahnya usia. Itulah sebabnya seorang yang sudah tua tekstur kulitnya
kasar dan keriput. Lapisan dermis terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan
dermis terdiri atas bagian-bagian berikut. Folikel rambut dan struktur
sekitarnya
a) Akar
Rambut
Di sekitar
akar rambut terdapat otot polos penegak rambut (Musculus arektor pili), dan
ujung saraf indera perasa nyeri. Udara dingin akan membuat otot-otot ini
berkontraksi dan mengakibatkan rambut akan berdiri. Adanya saraf-saraf perasa
mengakibatkan rasa nyeri apabila rambut dicabut.
b) Pembuluh
Darah
Pembuluh
darah banyak terdapat di sekitar akar rambut. Melalui pembuluh darah ini akar-akar
rambut mendapatkan makanan, sehingga rambut dapat tumbuh.
c) Kelenjar
Minyak (glandula sebasea)
Kelenjar
minyak terdapat di sekitar akar rambut. Adanya kelenjar minyak ini dapat
menjaga agar rambut tidak kering.
d) Kelenjar
Keringat (glandula sudorifera)
Kelenjar
keringat dapat menghasilkan keringat. Kelenjar keringat berbentuk botol dan
bermuara di dalam folikel rambut. Bagian tubuh yang banyak terdapat kelenjar
keringat adalah bagian kepala, muka, sekitar hidung, dan lain-lain. Kelenjar
keringat tidak terdapat dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki.
e) Serabut
Saraf
Pada
lapisan dermis terdapat puting peraba yang merupakan ujung akhir saraf
sensoris. Ujung-ujung saraf tersebut merupakan indera perasa panas, dingin,
nyeri, dan sebagainya.
Jaringan
dermis juga dapat menghasilkan zat feromon, yaitu suatu zat yang memiliki bau
khas pada seorang wanita maupun laki-laki. Feromon ini dapat memikat lawan
jenisDermis (Kulit Jangat)
C. ETIOLOGI
Ruam
disebabkan oleh roseola dan erythema infectiosum (penyakit fith) adalah tidak
berbahaya dan biasanya mereda tanpa pengobatan. Ruam disebabkan campak,
rubella, dan cacar air menjadi tidak umum karena anak mendapatkan vaksin.
Beberapa
faktor penyebab terjadinya ruam popok ( diaper rash, diaper dermatitis, napkin
dermatitis ), antara lain:
·
Iritasi
atau gesekan antara popok dengan kulit.
·
Faktor
kelembaban.
·
Kurangnya
menjaga hygiene. popok jarang diganti atau terlalu lama tidak segera diganti
setelah pipis atau BAB (feces).
·
Infeksi
mikro-organisme (terutama infeksi jamur dan bakteri)
·
Alergi
bahan popok.
·
Gangguan
pada kelenjar keringat di area yang tertutup popok.
·
D.
GEJALA KLINIS
Gejalanya
antara lain ruam kemerahan atau lecet pada kulit di daerah yang ditutupi popok.
Selain itu, bayi biasanya terlihat rewel, terutama saat penggantian popok. Bayi
juga mungkin menangis saat kulit di daerah yang ditutupi popok dicuci atau
disentuh.
Terdapat
bercak-bercak kemerahan pada daerah pantat karena iritasi popok.
E.
PATOFISIOLOGI
Hampir
semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian popok. Lokasi yang
sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan, maupun paha.
Bahkan,
jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi terurai menjadi amonia, ruam ini
bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si
kecil.
F.
PENATALAKSANAAN
- Sering-seringlah mengganti popok. Jangan biarkan popok yang sudah basah karena menampung banyak urin berlama-lama dipakai bayi. Kontak yang lama antara urin atau tinja dengan kulit bayi dapat menimbulkan ruam popok.
- Saat membersihkan bayi, tepuk daerah yang biasa ditutupi popok (bokong, paha, selangkangan, dan daerah genital bayi) secara perlahan dengan handuk bersih. Usahakan menghindari menggosok-gosok dengan keras daerah tersebut.
- Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok) selama beberapa saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah popok tetap kering dan bersih.
- Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan popok dapat merangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi, gantilah popok merk lain yang lebih cocok.
- Jika bayi anda memakai popok kain yang digunakan berulang kali, cucilah popok kain tersebut dengan deterjen yang formulanya tidak terlalu keras. Hindari memakai pelembut, karena pewangi dalam pelembut tersebut dapat mengiritasi kulit bayi. Pastikan untuk membilas popok dengan baik agar deterjen tidak tertinggal di dalam popok.
- Hindari memasang popok terlalu kuat. Usahakan ada ruang antara popok dengan kulit bayi.
SEBORRHEA
Pengertian
Adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang
menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian
tubuh lainnya. Biasanya, proses pergantian sel-sel pada kulit kepala terjadi
secara perlahan-lahan dan tidak terlihat oleh mata. Proses pergantian tersebut
terjadi setiap bulan. Jika proses ini menjadi lebih cepat, maka akan timbul
gangguan pada kulit kepala yang kita sebut ketombe. Gangguan yang lebih parah
yaitu dermatitis seboroik, berupa serpihan berwarna kuning berminyak yang
melekat pada kulit kepala.
Klasifikasi seborrhea
-
Seborrhea adipose
-
Seborrhea neonaturum (saraf susu)
-
Seborrhea Squamosa (bersisik)
Etiologi
·
Faktor hereditas, yaitu disebabkan karena adanya faktor keturunan orang tua
·
Intake makanan berlemak dan berkalori tinggi
·
Asupan minuman beralkohol
·
Adanya gangguan emosi
·
Kelenjar minyak pada bayi biasanya bekerja terlalu aktif akibat tingginya kadar
hormon ibu yang mengalir didalam tubuh bayi
·
Pengaruh hormon ibu biasanya hanya berlangsung pada bulan-bulan pertama
kehidupan sikecil. Gangguan ini akan hilang setelah bayi berusia 6-7 bulan.
Dermatitis seboreik sering ditemukan sebagai penyakit
keturunan dalam suatu keluarga. Salah satu penyebab ketombe adalah Pitysporum
ovale ( P. Ovale ). Walaupun namanya mungkin sedikit menakutkan , tetapi P.
Ovale adalah jamur yang secara alami terdapat pada kulit kepala dan bagian
kulit yang lain.
Dalam jumlah yang sedikit, jamur ini tidak menyebabkan
kerugian yang berarti. Namun, dengan adanya perubahan cuaca, hormon, dan
stress, kulit kepala kita akan menghasilkan lebih banyak minyak, sehingga
menyebabkan jamur P. Ovale berkembang biak. Dengan berkembangbiaknya jamur
tersebut, akan menyebabkan gatal pada kulit kepala dan mempercepat kerontokan
sel kulit yang lama. Hasilnya timbul Ketombe.
Kondisi ketombe yang parah atau dermatitis seboroik
(seborrhea), seringkali ditemukan di kulit kepala. Namun dapat juga ditemukan
di alis mata, pipi, di belakang telinga atau bagian dada. Seborrhea berupa
sisik berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit kepala.
Faktor resiko terjadinya dermatitis seboroik:
- Stres
- Kelelahan
- Cuaca dingin
- Kulit berminyak
- Jarang mencuci rambut
- Pemakaian losyen yang mengandung alkohol
- Penyakit kulit (misalnya jerawat)
- Obesitas (kegemukan).
Proses pergantian kulit mati, yang kemudian diganti dengan
sel-sel kulit dibawahnya disebut keratinisasi. Ada beberapa hal yang membuat
periode keratinisasi ini tidak normal, diantaranya:
- Keaktifan kelenjar minyak kulit yang meningkat. Ketombe terjadi pada kulit kepala yang produksi minyaknya berlebihan.
- Mikroorganisme. Adanya peningkatan jumlah fungus bernama Pityrosporum Ovale. Fungus ini bertanggung-jawab pada proses pemecahan lemak kulit, yang menyebabkan iritasi kulit kepala.
- Makanan berlemak,
- Mengakibatkan produksi minyak dari kelenjar minyak bertambah. Asupan lain yang juga punya andil besar merangsang kelenjar minyak membentuk minyak kulit adalah sambal, alkohol, kopi, serta rokok.
- Zat atau bahan yang menempel pada kulit kepala seperti obat-obatan tertentu, sabun, shampoo, minyak rambut. Zat-zat ini secara langsung merangsang kulit kepala, atau menjadi media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
- Hormon tertentu. Hormon yang dapat memacu keaktifan kelenjar minyak misalnya hormon Androgen.
- Hal lain seperti stress, genetika, cuaca.
Seborrhea ini bukan cuma terdapat pada kulit kepala saja.
Inilah yang kemudian menjadi Seborrheic Dermatitis, atau keadaan kulit yang
berwarna merah, bersisik, dan sangat gatal. Bisa terjadi di kulit kepala,
samping kiri dan kanan hidung, alis, bulu mata, kulit di belakang kuping, dada
bagian tengah, pusar, ketiak, lipatan buah dada, selangkangan, atau bokong.
Setiap orang pastilah mengalami Seborrheic Dermatitis. Pada
bayi disebut dengan nama Cradle Cap. Tanpa diobati serius, Cradle Cap ini akan
hilang saat usia bayi berkisar antara delapan hingga 12 bulan. Cradle Cap pada
bayi merupakan warisan hormon berlebih yang diberikan si ibu, sebelum bayi tersebut
lahir.
Seborrhea Pada Bayi
Dermatitis seborrheic, adalah ketombe pada bayi,
hal ini terkait dengan hormon androgen milik ibunya yang masih tersisa di
dalam tubuhnya. Itulah kenapa, lewat dari masa bayi, masalah ini akan
menghilang seiring dengan berkurangnya kadar hormon androgen.
Namun, tidak semua bayi akan mengalami dermatitis
seborrheic. Jadi hanya bayi tertentu saja, terutama yang mengalami atopik,
yakni kecenderungan untuk bereaksi menyimpang terhadap bahan-bahan yang
bersifat umum. Bila reaksi menyimpang itu terjadi di kulit kepala, maka akan
timbul dermatitis seborrheic bahkan eksim. Bila dermatitis seborrheic ini tidak
ditangani secara tepat, mungkin saja akan berlanjut menjadi infeksi. Biasanya
disertai proses inflamasi atau peradangan di dalam kulitnya. Ditandai dengan
sisik yang berada di atas kulit yang kemerahan.
Gejala Seborrhea
Dermatitis seboreik biasanya timbul secara bertahap,
menyebabkan sisik kering atau berminyak di kulit kepala (ketombe), kadang
disertai gatal-gatal tetapi tanpa kerontokan rambut. Pada kasus yang lebih
berat, timbul beruntusan/jerawat bersisik kekuningan sampai kemerahan di
sepanjang garis rambut, di belakang telinga, di dalam saluran telinga, alis
mata dan dada.
Pada bayi baru lahir yang berumur kurang dari 1 bulan,
dermatitis seboroik menyebabkan ruam tebal berkeropeng berwarna kuning di kulit
kepala (cradle cap) dan kadang tampak sebagai sisik berwarna kuning di belakang
telinga atau beruntusan merah di wajah. Ruam di kulit kepala ini sering
disertai dengan ruam popok. Pada anak-anak, dermatitis seboroik menyebabkan
timbulnya ruam yang tebal di kulit kepala yang sukar disembuhkan.
Penatalaksanaan Seborrhea
Penatalaksanaan
dermatitis seboreik tergantung kepada usia penderita:
1.
Anak-anak.
Untuk ruam
bersisik tebal di kulit kepala, bisa dioleskan minyak mineral yang mengandung
asam salisilat secara perlahan dengan menggunakan sikat gigi yang lembut pada
malam hari. Selama sisik masih ada, kulit kepala juga dicuci dengan sampo
setiap hari setelah sisiknya menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu.
2.
Bayi.
Kulit
kepala dicuci dengan sampo bayi yang lembut dan diolesi dengan krim
hydrocortisone. Selama ada sisik, kulit kepala dicuci setiap hari dengan sampo
yang lembut; setelah sisik menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu. Kini banyak
sediaan krim, lotion, dan shampoo di pasaran untuk membasmi ketombe.
Produk-produk yang digunakan untuk mengatasi ketombe biasanya mengandung asam
salisilat, coal tar, zinc pyrithione, selenium sulfida dan belerang. Walaupun
sebagian digolongkan sebagai obat yang dijual bebas dan sebagian digolongkan
sebagai kosmetik, produk-produk tersebut hanya dapat mengatasi gejala-gejala
dari ketombe, tetapi tidak mengatasi penyebab ketombe.
Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan sendiri untuk
penyembuhan yang lebih maksimal:
- Penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk yang dibuat khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran. Namun hati-hati, gunakan sampo yang betul-betul diperuntukkan bagi anak, bukan untuk orang dewasa. Sampo untuk orang dewasa umumnya mengandung bahan sulfaktan, bahan pewangi, pengawet, dan sebagainya yang bisa mengiritasi kulit dan mata. Sedangkan sampo bayi sengaja tidak mendapat tambahan bahan-bahan yang bakal membahayakannya. Sampo tersebut harus lembut karena fungsi kelenjar kulit pada bayi dan anak belum bekerja secara sempurna.
- Penggunaan sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif. Namun tidak semua bayi dan anak betul-betul membutuhkannya. Bila tanpa sampo tak ada kelainan yang muncul, lebih baik gunakan air bersih saja ketika menyuci kepalanya. Frekuensi yang dianjurkan untuk pemakaian sampo adalah seminggu dua kali atau tiga kali. Namun, umumnya sampo bayi sangat lembut, sehingga tidak masalah bila dipakai setiap hari.
- Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat dan membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih sampo jenis mild.
- Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan mengontrol populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan pijatlah kulit kepala dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat serpihan kulit yang lepas.
- Pada kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan oleh dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa didapat di apotek. Carilah produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak yang sensitif dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam, cobalah konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang lain.
- Biasakan untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak yang terkena infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut.
Pencegahan Seborrhea
·
Penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk yang dibuat
khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran.
·
Penggunaan sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif.
·
Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat dan
membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih sampo
jenis mild.
·
Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan mengontrol
populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan pijatlah kulit
kepala dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat
serpihan kulit yang lepas.
·
Pada kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan
oleh dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa didapat di apotek.
Carilah produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak yang
sensitif dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam,
cobalah konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang
lain.
·
Biasakan untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak yang
terkena infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut
MILIARIASIS
Pengertian
Lima definisi dari miliariasis yang berbeda, yaitu Miliariasis
merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tertutupnya saluran kelenjar
keringat. (Hassan, 1984). Miliariasis adalah kelainan kulit akibat retensi
keringat, ditandai dengan adanya vesikel milier. (Adhi Djuanda, 1987).
Milliariasis adalah dermatosis yang disebabkan oleh retens keringat akibat
tersumbatnya pori kelenjar keringat. (Vivian, 2010)
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa miliariasis adalah
dermatosis yang timbul akibat penyumbatan kelenjar keringat dan porinya, yang
lazim timbul dalam udara panas lembab seperti daerah tropis atau selama awal
musim panas atau akhir musim hujan yang suhunya panas dan lembab. Karena
sekresinya terhambat maka menimbulkan tekanan yang menyebabkan pecahnya
kelenjar atau duktus kelenjar keringat. Keringat yang masuk ke jaringan
sekelilingnya menimbulkan perubahan anatomi. Sumbatan disebabkan oleh bakteri
yang menimbulkan peradangan dan oleh edema akibat keringat yang tak keluar
(E.Sukardi dan Petrus Andrianto, 1988)
Yang kelima yaitu Miliariasis atau biang keringat adalah
kelainan kulit yang timbul akibat keringat berlebihan disertai sumbatan saluran
kelenjar keringat, yaitu di dahi, leher, bagian-bagian badan yang tertutup
pakaian (dada dan punggung), serta tempat yang mengalami tekanan atau gesekan
pakaian dan dapat juga dikepala. Keadaan ini biasanya di dahului oleh produksi
keringat yang berlebihan, dapat diikuti rasa gatal seperti ditusuk, kulit
menjadi kemerahan dan disertai banyak gelembung kecil berair. (Arjatmo
Tjoktronegoro dan Hendra Utama, 2000)
Milliariasis disebut juga sudamina, biang keringat,
keringat buntet, liken tropikus, atau pickle heat. Milliariasis
adalah dermatosis yang disebabkan oleh retensi keringat akibat tersumbatnya
pori kelenjar keringat.(Vivian Nani,2010)
Etiologi
Penyebab terjadinya milliariasis di awali dengan
tersumbatnya pori-pori kelenjar keringat sehingga pengeluaran keringat
tertahan. Tertahannya pengeluaran keringat ini ditandai dengan adanya vesikel
miliar dimuara kelenjar keringat lalu disusul dengan tingginya radang dan
oedema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar yang kemudian diabsorbsi oleh
stratum korneum.
Milliariasis sering terjadi pada bayi prematur karena proses
diferensiasi sel epidermal dan apendik yang belum sempurna. Kasus milliariasis
terjadi pada 40-50% bayi baru lahir. Muncul pada usia 2-3 bulan pertama dan
akan menghilang dengan sendirinya pada 3-4 minggu kemudian. Terkadang kasus ini
menetap untuk beberapa lama dan dapat menyebar ke daerah sekitarnya.
Penyebab terjadinya milliariasis ini adalah udara yang panas
dan lembab serta adanya infeksi bakteri.
- Udara panas dan lembab dengan ventilasi udara yang kurang
- Pakaian yang terlalu ketat, bahan tidak menyerap keringat
- Aktivitas yang berlebihan
- Setelah menderita demam atau panas
- Penyumbatan dapat ditimbulkan oleh bakteri yang menimbulkan radang dan edema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar dan di absorbsi oleh stratum korneum
Gejala Klinis
Ada
empat tipe milliariasis yaitu,
1.
Milliria kristalina
Milliaria
kristalina ini timbul pada pasien yang mengalami peningkatan jumlah keringat,
seperti pasien demam yang terbaring ditempat tidur. Lesinya berupa vesikel yang
sangat superfisial, bentuknya kecil, dan menyerupai titik embun berukuran 1-2
mm. Umumnya lesi ini timbul setelah keringat, vesikel mudah pecah karena trauma
yang paling ringan, misalnya akibat gesekan dengan pakaian. Vesikel yang pecah
berwarna jernih dan tanpa reaksi peradangan, asimptomatik, dan berlangsung
singkat. Biasanya tidak ada keluhan dan dapat sembuh dengan sendirinya.
2.
Milliaria rubra
Millia
ruba memiliki gambaran berupa papula vesikel dan eritema di sekitarnya.
Keringat menembus kedalam epidermis, biasanya disertai rasa gatal dan pedih
pada daerah ruam dan daerah disekitarnya, sering juga diikuti dengan infeksi
sekunder lainnya dan dapat juga menyebabkan timbulnya impetigo dan furunkel.
3.
Miliaria profunda
Bentuk ini
agak jarang terjadi kecuali didaerah tropis. Kelainan ini biasanya timbul
setelah miliaria rubra ditandai dengan papula putih, kecil, keras, berukuran
1-3 mm. Terutama terdapat di badan ataupun ekstremitas. Karena letak retensi
keringat lebih dalam maka secara klinik lebih banyak berupa papula daripada
vesikel. Tidak gatal, dan tidak terdapat eritema. (Adhi Djuanda, 1987)
Pada
gambaran histopatologik tampak saluran kelenjar keringat yang pecah pada dermis
bagian atas atau tanpa infiltrasi sel radang. Pengobatan dengan cara
menghindari panas dan kelembaban yang berlebihan, mengusahakan regulasi suhu
yang baik, menggunakan pakaian yang tipis, pemberian losio calamin dengan atau
tanpa menthol 0,25% dapat pula resorshin 3% dalam alkohol. (Adhi Djuanda, 1987)
Daerah
predileksi dapat dimana saja, kecuali muka, ketiak, tangan, dan kaki. Lesi
berupa vesikel yang berwarna merah daging, disertai gejala inflamasi maupun
keluhan rasa gatal, disebabkan penyumbatan di bagian atas kutis.
Kelenjar-kelenjar keringat tersebut sama sekali tidak berfungsi. Biasanya
timbul setelah menderita milliaria rubra yang hebat. (Hassan, 1984)
4.
Milliaria fustulosa
Pada
umumnya didahului oleh dermatosis yang menyebabkan gangguan saluran kelenjar
ekrin dan terjadi pustel superfisial. (Hassan, 1984). Lesinya berupa pustula
steril yang gatal, tegas, superfisial dan tak berhubungan dengan folikel
rambut. (E.Sukardi dan Petrus Andrianto, 1988)
Penatalaksanaan Milliariasis
Asuhan yang diberikan pada neonatus,bayi dan balita dengan
milliariasis tergantung pada beratnya penyakit dan keluhan yang dialami. Asuhan
yang diberikan yaitu
·
Mengurangi penyumbatan keringat dan menghilangkan sumbatan yang
sudah timbul
·
Menjaga kebersihan tubuh bayi
·
Mengupayakan menciptakan lingkungan dengan kelembapan yang cukup serta suhu
yang sejuk dan kering, misalnya pasien tinggal diruang ber AC atau didaerah
yang sejuk dan kering
·
Menggunakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak terlalu sempit
·
Segera mengganti pakaian yang basah dan kotor
·
Pada milliaria rubra dapat diberikan bedak salisil 2% dengan menambahkan mentol
0,5-2% yang bersifat mendinginkan ruam.
BISUL ( FURUNKEL )
Pengertian
Bisul (furunkel) adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh
folikel rambut dan jaringan subkutan di sekitarnya. Penyebabnya adalah bakteri
stafilokokus, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri lainnya atau jamur.
Paling sering ditemukan di daerah leher, payudara, wajah dan
bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul di sekitar hidung atau telinga
atau pada jari-jari tangan. Furunkel berawal sebagai benjolan keras berwarna
merah yang mengandung nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktuasi dan tengahnya
menjadi putih atau kuning (membentuk pustula). Bisul bisa pecah spontan atau
dipecahkan dan mengeluarkan nanahnya, kadang mengandung sedikit darah.
Bisa disertai nyeri yang sifatnya ringan sampai sedang.
Kulit di sekitarnya tampak kemerahan atau meradang. Kadang disertai demam,
lelah dan tidak enak badan. Jika furunkel sering kambuhan maka keadaannya
disebut furunkulosis
Karbunkel adalah sekumpulan bisul yang menyebabkan
pengelupasan kulit yang luas serta pembentukan jaringan parut. Penyebabnya
adalah bakteri stafilokokus. Pembentukan dan penyembuhan karbunkel terjadi
lebih lambat dibandingkan bisul tunggal dan bisa menyebabkan demam serta lelah
karena merupakan infeksi yang lebih serius.
Lebih sering terjadi pada pria dan paling banyak ditemukan
di leher bagian belakang. Karbunkel juga cenderung mudah diderita oleh
penderita diabetes, gangguan sistem kekebalan dan dermatitis. Infeksi ini
menular, bisa disebarkan ke bagian tubuh lainnya dan bisa ditularkan ke orang
lain. Tidak jarang beberapa orang dalam sebuah rumah menderita karbunkel pada
saat yang sama.
Etiologi
a.
Iritasi pada kulit
b.
Kebersihan kulit yang kurang terjaga
c.
Daya tahan tubuh yang rendah
d.
Infeksi oleh Staphylococcus Aureus
Bayi yang lebih beresiko terkena
bisul diantaranya adalah bayi yang:
· Kurang
terjaga kebersihan
Faktor
kebersihan memegang peran penting terjadi-tidaknya infeksi. Bila lingkungan
kurang bersih, infeksi akan mudah terjadi. Karena itu, pada bayi, gejala bisul
mudah dijumpai. Bayi dan anak-anak identik dengan dunia eksplorasi dalam
bermain, apalagi bila terkena benda kotor semisal tanah. Belum lagi setelah
main, anak tidak dicuci tangannya. Sehingga buka kebersihan anak dan bayi tak
dijaga, akan mempermudah terjadinya bisul.
Pada
dasarnya bisul muncul karena adanya kuman. Orang tua yang tidak menjaga
kebersihan tubuh bayi dan lingkungannya dengan baik, otomatis lebih berpeluang
terpapar kuman penyebab bisul. Tak heran kalau mereka yang tinggal di daerah
pemukiman padat, di daerah pengungsian, dimana faktor kebersihannya terabaikan
akan lebih mudah bisulan. Namun harus diingat, walaupun tinggal di tempat yang
bersih tapi kalau jarang dimandikan dan dijaga kebersihkan badan san bayi,
dengan sendirinya kuman pun akan bersarang.
· Daerah
tropis
Secara
geografis Indonesia termasuk daerah tropis. Dimana udaranya panas sehingga
dengan mudah bayi akan berkeringat. Keringat pun bisa menjadi salah satu pemicu
munculnya bisul. Terutama bisul yang terjadi pada kelenjar keringat.
· Kawasan
penempatan yang sesak seperti di intitusi dan rumah kebajikan.
· Faktor
gizi
Namun
jangan pula dilupakan faktor gizi. Gizi yang kurang juga dapat memengaruhi
timbulnya infeksi. Bila gizi kurang, berarti daya tahan tubuh menurun, sehingga
akan mempermudah timbulnya infeksi. Terlebih pada bayi, kekebalan tubuhnya
kurang dibandingkan orang dewasa.
Sistem imuniti
Badan yang
lemah seperti pembawa HIV. Menurunnya daya tahan tubuh bisa disebabkan oleh
beberapa hal, di antaranya kurang gizi, gangguan darah seperti anemia, mengidap
penyakit keganasan seperti kanker, atau penyakit lain seperti diabetes dan
sebagainya. Biasanya faktor pemicu itu tak muncul sendirian, melainkan ada
beberapa sekaligus. Misalnya karena selalu berkeringat kemudian muncul biang
keringat. Karena gatal, lalu digaruk, ditambah lagi kebersihannya jelek dan
gizinya pun rendah, akhirnya jadi bisul.
Tanda-tanda dan Gejala Bisul
Gejala
untuk bisul ini hampir menyamai penyakit kulit yang lain seperti:
- Nanah di bahagian tengah bisul
- Keputihan, lelehan mengandungi darah daripada bisul tersebut
- Kemerahan di sekeliling kulit yang dijangkiti
- Biasanya di ikuti rasa teramat sakit apabila disentuh.
Biasanya muncul bintil atau benjol berbentuk kerucut dan
“bermata” atau berbentuk kubah, dapat disertai rasa nyeri dan demam karena
bisul sudah terinfeksi kuman. Apabila bisul sudah matang, mata bisul akan pecah
dan diikuti keluarnya nanah dan darah yang menyebar ke area kulit sekitarnya.
Jika tidak dibersihkan dengan benar, besar kemungkinan lokasi yang kena bekas
nanah dan darah ini akan timbul bisul pula. Sebab bakteri yang terdapat dalam
bisul yang pecah tadi bisa menginfeksi lokasi sekitar bisul yang pecah.
Penularan ke bagian lain akibat pecahnya bisul itu disebut autoinokulasi.
Penatalaksanaan
Asuhan yang diberikan pada neonatus dengan furunkel
tergantung dari keadaan penyakit yang dialaminya. Asuhan yang lazim diberikan
adalah :
a. Kebanyakan furunkel tidak
membutuhkan pengobatan dan akan sembuh dengan sendirinya
b. Pemeliharaan kebersihan daerah yang
mengalami furunkel serta daerah sekitarnya
c. Pengobatan topical, lakukan kompres
hangat untuk mengurangi nyeri dan melunakkan nodul.Kompres hangat dapat
dilakukan sambil menutup ruam untuk mencegah penularan ke daerah lainnya
d. Jangan memijit furunkel terutama di
daerah hidung dan bibir atas karena dapat menyebabkan penyebaran kuman secara homogeny
e. Bila furunkel terjadi di daerah yang
janggal seperti pada hidung atau telinga maka dapat berkolaborasi dengan dokter
untuk melakukan insisi
f. Jika memungkinkan dapat membuka
bisul dengan cara :
1)
Beri penjelasan apa yang akan dilakukan atau inform consent
2)
Minta seseorang untuk memegangi anak
3)
Ambilah sebuah pisau bedah yang steril dan bukalah bisul dengan segera pada
puncaknya saja.Kemudian masukkan penjepit dalam luka dan bukalah
penjepitnya.Dengan cara ini, akan membuka jalan keluar untuk nanah tanpa
mengganggu sesuatu pisau bedah jangan sampai masuk ke dalam karena dapat
melukai pembuluh darah syaraf
4)
Pemberian analgetik, misalnya aspirin atau paracetamol untuk mengatasi nyeri
5)
Tutuplah luka dengan kain kasa kering, usahakan agar satu sudut dari kassaa
dimasukkan agar tetap terbuka, sehingga nanah dapat keluar
6)
Bersihkan alat – alat
7)
Pesankan akan ganti perban
g. Terapi
antibiotika dan antiseptic diberikan tergantung kepada luas dan beratnya
penyakit.Misalnya dengan pemberian Achromyem 250mg 3 atau 4 kali per hari
h. Bila furunkel terjadi secara menetap atau
berulang atau dalam jumlah yang banyak maka kenali faktor predisposisi adanya
diabetes mellitus
Pencegahan
Menjaga kebersihan kulit dengan sabun cair yang mengandung
zat anti-bakteri merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya infeksi atau
mencegah penularan.
Agar
bayi tidak mudah bisulan, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
- Jika bayi mudah berkeringat, usahakan agar keringat tersebut segera dikeringkan
- Biang keringat yang timbul pada kulti bayi harus dibersihkan dengan handuk basah
- Jaga kebersihan tubuh bayi sepanjang hari dengan sering memandikannya jika terlalu banyak keringat yang keluar
- Upayakan lingkungan di sekitar bayi selalu bersih
- Ventilasi udara di ruangan bayi harus cukup sehingga ruangan bayi tidak lembab
- Jangan kenakan bayi dengan pakaian ketat atau dari bahan yang tidak menyerap keringat
- Ganti pakaian bayi dengan segera jika basah atau kotor
- Jangan membubuhkan bedak pada kulit bayi jika keluar keringat
- Usahakan kebutuhan gizi bayi selalu terpenuhi.
- Pahami penanganannya
|
Pengertian
Bisul (furunkel) adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh
folikel rambut dan jaringan subkutan di sekitarnya. Penyebabnya adalah bakteri
stafilokokus, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri lainnya atau jamur.
Paling sering ditemukan di daerah leher, payudara, wajah dan
bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul di sekitar hidung atau telinga
atau pada jari-jari tangan. Furunkel berawal sebagai benjolan keras berwarna
merah yang mengandung nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktuasi dan tengahnya
menjadi putih atau kuning (membentuk pustula). Bisul bisa pecah spontan atau
dipecahkan dan mengeluarkan nanahnya, kadang mengandung sedikit darah.
Bisa disertai nyeri yang sifatnya ringan sampai sedang.
Kulit di sekitarnya tampak kemerahan atau meradang. Kadang disertai demam,
lelah dan tidak enak badan. Jika furunkel sering kambuhan maka keadaannya
disebut furunkulosis
Karbunkel adalah sekumpulan bisul yang menyebabkan pengelupasan
kulit yang luas serta pembentukan jaringan parut. Penyebabnya adalah bakteri
stafilokokus. Pembentukan dan penyembuhan karbunkel terjadi lebih lambat
dibandingkan bisul tunggal dan bisa menyebabkan demam serta lelah karena
merupakan infeksi yang lebih serius.
Lebih sering terjadi pada pria dan paling banyak ditemukan
di leher bagian belakang. Karbunkel juga cenderung mudah diderita oleh
penderita diabetes, gangguan sistem kekebalan dan dermatitis. Infeksi ini
menular, bisa disebarkan ke bagian tubuh lainnya dan bisa ditularkan ke orang
lain. Tidak jarang beberapa orang dalam sebuah rumah menderita karbunkel pada
saat yang sama.
Etiologi
a.
Iritasi pada kulit
b.
Kebersihan kulit yang kurang terjaga
c.
Daya tahan tubuh yang rendah
d.
Infeksi oleh Staphylococcus Aureus
Bayi yang lebih beresiko terkena
bisul diantaranya adalah bayi yang:
· Kurang
terjaga kebersihan
Faktor
kebersihan memegang peran penting terjadi-tidaknya infeksi. Bila lingkungan
kurang bersih, infeksi akan mudah terjadi. Karena itu, pada bayi, gejala bisul
mudah dijumpai. Bayi dan anak-anak identik dengan dunia eksplorasi dalam
bermain, apalagi bila terkena benda kotor semisal tanah. Belum lagi setelah
main, anak tidak dicuci tangannya. Sehingga buka kebersihan anak dan bayi tak
dijaga, akan mempermudah terjadinya bisul.
Pada
dasarnya bisul muncul karena adanya kuman. Orang tua yang tidak menjaga
kebersihan tubuh bayi dan lingkungannya dengan baik, otomatis lebih berpeluang
terpapar kuman penyebab bisul. Tak heran kalau mereka yang tinggal di daerah
pemukiman padat, di daerah pengungsian, dimana faktor kebersihannya terabaikan
akan lebih mudah bisulan. Namun harus diingat, walaupun tinggal di tempat yang
bersih tapi kalau jarang dimandikan dan dijaga kebersihkan badan san bayi,
dengan sendirinya kuman pun akan bersarang.
· Daerah
tropis
Secara
geografis Indonesia termasuk daerah tropis. Dimana udaranya panas sehingga
dengan mudah bayi akan berkeringat. Keringat pun bisa menjadi salah satu pemicu
munculnya bisul. Terutama bisul yang terjadi pada kelenjar keringat.
· Kawasan
penempatan yang sesak seperti di intitusi dan rumah kebajikan.
· Faktor
gizi
Namun
jangan pula dilupakan faktor gizi. Gizi yang kurang juga dapat memengaruhi
timbulnya infeksi. Bila gizi kurang, berarti daya tahan tubuh menurun, sehingga
akan mempermudah timbulnya infeksi. Terlebih pada bayi, kekebalan tubuhnya
kurang dibandingkan orang dewasa.
Sistem imuniti
Badan yang
lemah seperti pembawa HIV. Menurunnya daya tahan tubuh bisa disebabkan oleh
beberapa hal, di antaranya kurang gizi, gangguan darah seperti anemia, mengidap
penyakit keganasan seperti kanker, atau penyakit lain seperti diabetes dan
sebagainya. Biasanya faktor pemicu itu tak muncul sendirian, melainkan ada
beberapa sekaligus. Misalnya karena selalu berkeringat kemudian muncul biang
keringat. Karena gatal, lalu digaruk, ditambah lagi kebersihannya jelek dan
gizinya pun rendah, akhirnya jadi bisul.
Tanda-tanda dan Gejala Bisul
Gejala
untuk bisul ini hampir menyamai penyakit kulit yang lain seperti:
- Nanah di bahagian tengah bisul
- Keputihan, lelehan mengandungi darah daripada bisul tersebut
- Kemerahan di sekeliling kulit yang dijangkiti
- Biasanya di ikuti rasa teramat sakit apabila disentuh.
Biasanya muncul bintil atau benjol berbentuk kerucut dan
“bermata” atau berbentuk kubah, dapat disertai rasa nyeri dan demam karena
bisul sudah terinfeksi kuman. Apabila bisul sudah matang, mata bisul akan pecah
dan diikuti keluarnya nanah dan darah yang menyebar ke area kulit sekitarnya.
Jika tidak dibersihkan dengan benar, besar kemungkinan lokasi yang kena bekas
nanah dan darah ini akan timbul bisul pula. Sebab bakteri yang terdapat dalam
bisul yang pecah tadi bisa menginfeksi lokasi sekitar bisul yang pecah.
Penularan ke bagian lain akibat pecahnya bisul itu disebut autoinokulasi.
Penatalaksanaan
Asuhan yang diberikan pada neonatus dengan furunkel
tergantung dari keadaan penyakit yang dialaminya. Asuhan yang lazim diberikan
adalah :
a. Kebanyakan furunkel tidak
membutuhkan pengobatan dan akan sembuh dengan sendirinya
b. Pemeliharaan kebersihan daerah yang
mengalami furunkel serta daerah sekitarnya
c. Pengobatan topical, lakukan kompres
hangat untuk mengurangi nyeri dan melunakkan nodul.Kompres hangat dapat
dilakukan sambil menutup ruam untuk mencegah penularan ke daerah lainnya
d. Jangan memijit furunkel terutama di
daerah hidung dan bibir atas karena dapat menyebabkan penyebaran kuman secara
homogeny
e. Bila furunkel terjadi di daerah yang
janggal seperti pada hidung atau telinga maka dapat berkolaborasi dengan dokter
untuk melakukan insisi
f. Jika memungkinkan dapat membuka
bisul dengan cara :
1)
Beri penjelasan apa yang akan dilakukan atau inform consent
2)
Minta seseorang untuk memegangi anak
3)
Ambilah sebuah pisau bedah yang steril dan bukalah bisul dengan segera pada puncaknya
saja.Kemudian masukkan penjepit dalam luka dan bukalah penjepitnya.Dengan cara
ini, akan membuka jalan keluar untuk nanah tanpa mengganggu sesuatu pisau bedah
jangan sampai masuk ke dalam karena dapat melukai pembuluh darah syaraf
4)
Pemberian analgetik, misalnya aspirin atau paracetamol untuk mengatasi nyeri
5)
Tutuplah luka dengan kain kasa kering, usahakan agar satu sudut dari kassaa
dimasukkan agar tetap terbuka, sehingga nanah dapat keluar
6)
Bersihkan alat – alat
7)
Pesankan akan ganti perban
g. Terapi
antibiotika dan antiseptic diberikan tergantung kepada luas dan beratnya
penyakit.Misalnya dengan pemberian Achromyem 250mg 3 atau 4 kali per hari
h. Bila furunkel terjadi secara menetap atau
berulang atau dalam jumlah yang banyak maka kenali faktor predisposisi adanya
diabetes mellitus
Pencegahan
Menjaga kebersihan kulit dengan sabun cair yang mengandung
zat anti-bakteri merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya infeksi atau
mencegah penularan.
Agar
bayi tidak mudah bisulan, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
- Jika bayi mudah berkeringat, usahakan agar keringat tersebut segera dikeringkan
- Biang keringat yang timbul pada kulti bayi harus dibersihkan dengan handuk basah
- Jaga kebersihan tubuh bayi sepanjang hari dengan sering memandikannya jika terlalu banyak keringat yang keluar
- Upayakan lingkungan di sekitar bayi selalu bersih
- Ventilasi udara di ruangan bayi harus cukup sehingga ruangan bayi tidak lembab
- Jangan kenakan bayi dengan pakaian ketat atau dari bahan yang tidak menyerap keringat
- Ganti pakaian bayi dengan segera jika basah atau kotor
- Jangan membubuhkan bedak pada kulit bayi jika keluar keringat
- Usahakan kebutuhan gizi bayi selalu terpenuhi.
- Pahami penanganannya