Jumat, 05 April 2013

Hal-hal yang mungkin terjadi pada Neonatus & Bayi


DIARE


A.    PENGERTIAN
Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darahatau diare lendir dalam tinja. Hal ini biasanya dihubungkan dengan doronganketidaknyamanan perineal, inkontinensia, atau kombinasi dari factor – faktorini. Adanya kondisi yang menyebabkan perubahan pada sekresi usus,absorbsimukosal, atau motilitas dapat menimbulkan diare.

B. PENYEBAB DIARE :
1.Faktor infeksi, yaitu infeksi bakteri, infeksi virus.
2.Faktor mal absorbsi, misalnya dalam mengabsorbsi karbohidrat, lemak,protein.
3.Faktor psikologis, misalnya rasa takut dan rasa cemas.

C.    Gejala-gejalanya :
Mula-mula cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan tidak ada kemudian   diare.
D.   Mekanisme timbulnya diare :
1. Gangguanosmotik
              Akibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus, isi rongga usus menjadi berlebihan, ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya, sehingga timbul diare.
2. Gangguansekresi
               Akibat ada rangsangan tertentu ( misalnya racun ) pada dinding usus, maka akan terjadi peningkatan air ke rongga usus, usus penuh, sehingga terjadi diare.
3. Gangguanmobilitasusus
                    Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan-kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik menurun akan menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan dan menjadi diare.

E.    Akibat dari diare adalah dehidrasi / kekurangan cairan yang dapat bersifat :
1. Ringan, dengan tanda :
·                       Haus
·                       Kencing sedikit
·                       Mulut kering
2. Sedang, dengan tanda :
·            Ubun-ubun besar dan cekung
·            Mata cowong
·            Tegangan kulit menurun
3. Berat, dengan tanda :
·            Nafas cepat
·            Kesadaran menurun
·            Tidak sadar
F.    Pengobatan :
Pencegahan Diare
            Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:

1.  Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting: 1) sebelum makan, 2) setelah buang air besar, 3) sebelum memegang bayi, 4) setelah menceboki anak dan 5) sebelum menyiapkan makanan;
2.  Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi;
3.  Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain);
4.   Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik.

G.   Yang paling pokok adalah mengganti cairan yang hilang dengan cara :

1.      Minum yang banyak cairan oralit.
2.      Jika tidak ada oralit, beri minum larutan gula dan garam.
3.      Segera bawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.


H.   Perawatan
Pada kondisi diare, penderita diharuskan  mengkonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentrikolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu. Oleh karena itu kita harus tetap waspada dan harus mengerti gejala diare yang membutuhkan perawatan khusus.
Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:
·       Diare pada balita
·       Diare menengah atau berat pada anak-anak
·       Diare yang bercampur dengan darah.
·       Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu.
    • Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit    perutdemam, kehilangan berat badan, dan lain-lain.
    • Diare pada orang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti parasit)
    • Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut kesehatan mental.











INFEKSI
A.    Pengertian
Infeksi neonatal adalah sindrom klinis dari penyakit sistemik akibat infeksi selama satu bulan pertama kehidupannya.
Infeksi pada BBL dapat terjadi in uteri (antenatal), pada waktu persalinan (intranatal), setelah lahir dan selama periode neonatal (pasca natal)
B.     ETILOGI
Infeksi perinatal dapat disebabkan oleh berbagai bakteri seperti escherichia coli, pseudomonas pyocyaneuse,klebsielia, staphylococcus aureus dan coccus gonococcusinfeksi ini biasanya terjadi pada saat antenatal,intranatal,dan posnatal
1.      Infeksi antenatal
Infeksi yang terjadi pada masa kehamilan ketika kuman masuk ketubuh janin melalui sikulasi darah ibu, lalu masuk ke janin melalui plasenta dan akhir nya ke dalam sirkulasi umbilikus
2.      Infeksi internal
Infeksi ini sering terjadi ketika mikroorganismemasuk dari vagina lalu naik dan kemudian masu kedalam rongga amion biasanya setelah selaput ketuban pecah.ketuban yang pecah lebih dari 12 jam akan menjadi penyebab timbul nya plsentitisdan amnionistis.infeksi dapat terjadi pula walaupun ketyban belum pecah,yaitu pada partus lama yang sering dilakukan mani pulasi vagina termasuk periksa dalam.infeksi bisa juga terkontaminasi atau kontak langsung dengan kuman yang berasal dari vagina misalnya blennorheo


3.      Infeksi posnatal
Infeksi pada periode posnatal dapat terjadi setelah bayi lahir lengkap misalnya, melalui kontaminasi langsung dengan alat-alat yang tidak seril tindakan yang tidak antiseptik atau dapat juga terjadi akibat infeksi silang, misalnya pada neonatus neonaturum,omfalitis,dan lain-lain
C.    Tanda dan gejala
Gejala infeksi yang umum nya terjadi pada bayi yang mengalami infeksi perinatal adalah:
1.      Bayi yang malas minum
2.      Gelisah dan mungkin juga terjadi latergi
3.      Frekuensi pernapasan meningkat
4.      Berat badan menurun
5.      Pergerakan kurang
6.      Muntah
7.      Diare
8.      Sklerama dan idem
9.      Perdarahan ikterus dan kejang
10.  Suhu tubuh dapat normal,hipotermi, atau hipertermi
D.    Penatalaksanaan
1.      Berikan posisi semifowler agar sesak berkurang
2.      Apabila suhu tinggi lakukan kompres dingin
3.      Berikan ASI perlahan lahan sedikit demi sedikit
4.      Apabila muntah lakukan perawatan muntah yaitu posisi tidur miring ke kiri atau kekanan
5.      Apabila diare perhatikan pesoalan higiene dan keadaan lingkungan
6.      Rujuk segera kerumah sakit jika tidak ada perubahan



OBSTIPASI

A.   Pengertian
Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang manusia (atau mungkin juga pada hewan) mengalami pengerasan tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya. Konstipasi yang cukup hebat disebut juga dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah dapat menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya.

B.   Penyebab
Konstipasi atau sembelit adalah keluhan pada sistem pencernaan yang paling umum dan banyak ditemui di masyarakat luas termasuk di sekitar kita. Bahkan diperkirakan sekitar 80% manusia pernah mengalami konstipasi atau sembelit. Penyebab umum konstipasi atau sembelit yang berada disekitar kita antara lain
Ø  Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi.[5]
Ø  Menderita panas dalam.
Ø  Stres atau depresi dan aktivitas yang cukup padat.[6]
Ø  Pengaruh hormon dalam tubuh (misalnya karena menstruasi).
Ø  Usus kurang elastis (biasanya karena sedang dalam masa kehamilan atau usia lanjut).
Ø  Kelainan anatomis pada sistem pencernaan.
Ø  Gaya hidup dan pola makan yang kurang teratur (seperti diet yang buruk).
Ø  Efek samping akibat meminum obat yang mengandung banyak kalsium ataualumunium (misalnya obat antidiareanalgesik, dan antasida). [7]
Ø  Kekurangan asupan vitamin C dan kekurangan makanan berserat.
Ø  Merupakan gejala penyakit (misalnya tifus dan hernia).
Ø  Sering menahan rangsangan untuk buang air besar dalam jangka waktu yang lama.
Ø  Emosi, karena orang yang emosi atau cemas ususnya kejang, sehigga pertaltik usus terhenti dan usus besar menyerap kembali cairan feses. Akibatnya feses menjadi semakin keras.
Ø  Jarang atau kurang berolahraga. [7]
Ø  Kelebihan konsumsi serat. [8]
Ø  Kelebihan memakan daging. [7]
Ø  Dari penyalahgunaan obat, seperti obat laksatif. Sebagai contoh, pemakaian pencahar berguna untuk melancarkan gerakan peristaltik. Lama-kelamaan usus menjadi terbiasa dan bergantung pada obat tersebut, mengakibatkan reaksi usus menjadi lamban, dan menghambat gerak peristaltik mandiri usus.
C.   Tanda Dan Gejala
Gejala dan tanda akan berbeda antara seseorang dengan seseorang yang lain, karena pola makanhormon,gaya hidup dan bentuk usus besar setiap orang berbeda-beda, tetapi biasanya gejala dan tanda yang umum ditemukan pada sebagian besar atau kadang-kadang beberapa penderitanya adalah sebagai berikut:
·                     Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa kaku karena tumpukan tinja    (jika tinja sudah tertumpuk sekitar 1 minggu atau lebih, perut penderita dapat terlihat seperti sedang hamil).
·                     Tinja menjadi lebih keras, panas, berwarna lebih gelap, jumlahnya lebih sedikit daripada biasanya (kurang dari 30 gram), dan bahkan dapat berbentuk bulat-bulat kecil bila sudah parah.
·                     Pada saat buang air besar tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, kadang-kadang harus mengejan ataupun menekan-nekan perut terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan tinja (bahkan sampai mengalami ambeien dan berkeringat dingin).
·                      Terdengar bunyi-bunyian dalam perut.
·                     Bagian anus terasa penuh, dan seperti terganjal sesuatu disertai sakit akibat bergesekan dengan tinja yang panas dan keras.
·                     Frekuensi buang angin meningkat disertai bau yang lebih busuk daripada biasanya (bahkan terkadang penderita akan kesulitan atau sama sekali tidak bisa buang angin).
·                     Menurunnya frekuensi buang air besar, dan meningkatnya waktu transit buang air besar (biasanya buang air besar menjadi 3 hari sekali atau lebih).
·                      Terkadang mengalami mual bahkan muntah jika sudah parah.
·                      Sakit punggung bila tinja yang tertumpuk cukup banyak.
·                      Bau mulut.[9]
Sedangkan untuk gejala psikologis yang dapat terjadi pada para penderita konstipasi antara lain:
·                         Kurang percaya diri
·                         Lebih suka menyendiri atau menjauhkan diri dari orang sekitar.
·                         Tetap merasa lapar tapi ketika makan akan lebih cepat kenyang (apalagi ketika hamil perut akan terasa mulas) karena ruang dalam perut berkurang.
·                         Emosi meningkat dengan cepat.
·                         Sering berdebar-debar sehingga cepat emosi yang mengakibatkan stres sehingga rentan sakit kepala atau bahkan demam.
·                         Tubuh tidak fit, tidak nyaman, lesu, cepat lelah, dan terasa berat sehingga malas mengerjakan sesuatu bahkan kadang-kadang sering mengantuk.
·                         Kurang bersemangat dalam menjalani aktivitas.
·                         Aktivitas sehari-hari terganggu karena menjadi tubuh terasa terbebani yang mengakibatkan kualitas dan produktivitas kerja menurun.
·                         Nafsu makan dapat menurun.

D.   Pencegahan
·            jangan jajan di sembarang tempat.
    • Hindari makanan yang kandungan lemak dan gulanya tinggi.
·           Minum air putih minimal 1,5 sampai 2 liter air (kira-kira 8 gelas) sehari dan cairan lainnya setiap hari.[1]
·                Olahraga, seperti jalan kaki (jogging) bisa dilakukan. Minimal 10-15 menit untuk olahraga ringan, dan minimal 2 jam untuk olahraga yang lebih berat.
·      Biasakan buang air besar secara teratur dan jangan suka menahan buang air besar.
·           Konsumsi makanan yang mengandung serat secukupnya, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
·                Tidur minimal 4 jam sehari.
·                Menambah bumbu herbal dalam makanan, kecuali cabe.[2]
·            Diet secara tidak berlebihan.[2]
·                Mengonsumsi makanan anti imfalamsi,
seperti alupkatapel, dan kelapa.[2]

E.   Pengobatan
Pengobatan dan peredaan konstipasi secara alami dapat dilakukan dengan pengubahanpola makan menjadi lebih sehat, rajin berolahraga, memijat perut dan punggung,[3] minumair putih sebanyaknya, meminum minuman prebiotik dan probiotik, atau membiasakan diri untuk buang air besar setiap hari dengan membuat jadwal buang air besar yang disebutbowel training. Terapi tertawa juga dapat dilakukan, karena dengan tertawa otot perut secara refleks bergerak sehingga perut terpijat sehingga merangsang gerakan peristaltik usus dan melancarkan buang air besar.
Konstipasi dapat juga diredakan atau diatasi dengan merendam kaki ke dalam air dingin. Kaki direndam sampai terasa cukup dingin. Terapi ini juga dapat mengatasi kaki pegal, pendarahan hidung, dan insomnia.[4]
Sedangkan dengan cara sedikit dipaksa yang biasanya untuk penderita obstipasi, yaitu dengan mengonsumsi obat pencahar disebut laksatif (yang kadang-kadang menyebabkanperut terasa melilit berlebihan, tinja berbentuk cair, atau bahkan ketergantungan obat pencahar), penghisapan tinja atau feses dengan alat khusus, terapi serat, dan pembedahan (walaupun pilihan ini cukup jarang dilakukan).

Agar penderita konstipasi dapat cepat sembuh, maka penderita dilarang:
·         Menahan buang air besar
·         Mengkonsumsi makanan siap saji dan bersifat panas
·         Makan dalam porsi yang banyak
·         Meminum minuman yang berkafein dan minuman ringan













SINDROM KEMATIAN BAYI MENDADAK
A.   Pengertia
Sindrom kematian bayi mendadak (dalam bahasa Inggris Sudden Infant Death Syndrome atau disingkat SIDS) adalah istilah untuk menyebut keadaan di mana bayi (dari usia satu bulan sampai satu tahun) yang tampak sehat secara tiba-tiba dan tak dapat dijelaskan meninggal.
Kondisi ini biasanya rentan terjadi pada bayi di bawah usia 1 tahun. Meski sudah ada penelitian dan penyelidikan penyebab kematian bayi, namun tetap belum dapat dipastikan penyebabnya. Pengujian ini telah dilakukan para peneliti di AS untuk menemukan cara memerangi penyebab utama kematian pada bayi. Berikut adalah beberapa tips sehat untuk membantu mengurangi risiko terjadinya kematian pada bayi secara mendadak.
B.     ETIOLOGI
Secara pasti penyebab belum diketahui,namun beberapa ahli telah melakukan penelitian dan mengemukakan ada beberapa penyebab yaitu sebagai berikut:
1.      Ibu yang masih remaja
2.      Bayi laki-laki dengan berat badan dibawah normal
3.      Bayi dengan jarak kelahiran dekat
4.      Bayi yang mengalami displasia bronkopulmoner
5.      Bayi prematur
6.      Gemelli (bayi kembar)
7.      Bayi dengan sibling
8.      Bayi dari ibu ketergantungan narkotika
9.      Prevalensi pada bayi dengan posisi tidur telungkup
10.  Bayi denganvirus pernapasan



C.   Penatalaksaan
1.      Bantu orang tua mengatur jadwal untuk melakukan konseling
2.      Berikan dukungan dan dorongan kepada orang tua mengungkapkan rasa duka
3.      Berikan penjelasan kepada orang tua bahwa perasaan yang meraka rasakan adalah hal yang wajar
4.      Jika ibu melahirkan bayi kembali berikan dukungan pada orang tua selam beberapa bulan pertama,paling tidak melewati usia bayi yang meninggal sebelum nya